Oleh Bryan Enk | Movie Talk
Selamat tinggal kisah vampir dan manusia serigala. Selamat datang alien ruang angkasa dan dunia (yang hampir) kiamat!
Bella, Edward, Jacob, dan teman-temannya (dan musuh-musuhnya) tampil terakhir kali di bioskop pada November lalu dengan “Breaking Dawn – Part 2” dan Hollywood pada saat ini sedang berusaha mencari tahu film apa yang akan menjadi “Twilight berikutnya”.
Pesaing terakhir ini bisa jadi juga akan digemari oleh Twi-hard (penggemar twilight) karena film tersebut merupakan karya dari pengarang buku “Twilight” sendiri, Stephenie Meyer.
“The Host” merupakan karya Meyer yang lebih ambisius karena diadaptasi dari kisah romantis di “Twilight” antara kedua makhluk yang berbeda. Kali ini ceritanya di dunia masa depan suram (ala “The Hunger Games”) yang lenyap akibat invasi makhluk asing.
Cerita ini memiliki kisah mitologi yang lebih rumit dibandingkan pendahulunya karena bercerita tentang sebuah ras parasit alien, yang disebut Souls, yang mengubah hampir seluruh makhluk bumi yang sebelumnya penuh kedamaian menjadi robot tanpa emosi.
Salah satu Soul, yang dikenal dengan nama “Wanderer” menemukan bahwa inangnya, seorang remaja putri bernama Melanie Stryder, tidak mau bekerjasama dengan Master Plan, dan segera makhluk asing itu mulai bersimpati pada perlawanan manusia... dan jatuh cinta dengan kekasih Melanie, Jared (kisah cinta segitiga yang lebih cerdas dan berliku-liku dibandingkan dengan “Twilight”).
Novel “The Host” pertama dipublikasikan pada Mei 2008, dan lebih baik daripada buku “Twilight” mana pun: lebih percaya diri, lebih imajinatif dan tidak aneh dalam penggambaran seorang perempuan penurut yang membutuhkan kekuatan supernatural (baik vampir atau dalam kasus ini, alien) untuk menunjukkan arah yang benar (atau salah).
Tentu saja, setelah menjadi pencerita yang menghibur dengan “Twilight”, Stephanie berkembang menjadi penulis yang baik. “The Host” terbebas dari belenggu cerita seri yang dibuatnya sendiri dan berhasil memanjakan ide terliarnya. Novel itu juga dapat menjadi film yang cukup bagus... jika diserahkan kepada orang yang tepat.
Cuplikan pertama untuk film adaptasi novel “The Host” itu tersingkap Maret lalu sebelum ‘Hunger Games” (tentu saja), menampilkan lebih dari sekadar mata Saoirse Ronan yang kerasukan. Nantinya, peserta panel “Breaking Dawn – Part 2” di San Diego Comic-Con pada Juli akan menikmati versi panjang film itu, yang menjadi penampilan yang mengagumkan, tetapi sarat kumpulan adegan membingungkan yang dibintangi oleh Ronan sebagai Melanie, Max Irons sebagai Jared, Jake Abel sebagai manusia pemberontak Ian O’Shea, dan mungkin yang paling diingat, Diane Kruger sebagai Seeker jahat.
Trailer: "The Host"
Foto-foto baru “The Host” sungguh menekankan sudut romantis karena menampilkan Ronan dan Irons berpelukan dengan menggairahkan sementara pemain pendukung lainnya (termasuk William Hurt berperan sebagai paman Melanie yang aneh, Jeb) melintasi padang gurun. Poster film itu juga berperan serta dalam menceritakan perjalanan kepahlawanan yang hebat, menegaskan bahwa penonton akan mengikuti karakter dan “Memilih untuk Percaya,” “Memilih untuk Berjuang,” dan tentunya “Memilih untuk Jatuh Cinta.”
Film itu akan menentukan apakah sutradara Andrew Niccol, yang dapat dengan sukses melambungkan fiksi ilmiah (“Gattaca”) atau membuatnya hancur dan terbakar (“In Time”), bisa sepenuhnya mewujudkan keinginan Stephanie Meyer menjadi film yang bagus secara keseluruhan.
Tetapi, seperti “Twilight”, ada sedikit keraguan bahwa penggemar “The Host” akan peduli apakah film tersebut benar-benar merupakan sebuah film bagus atau tidak.
Selamat tinggal kisah vampir dan manusia serigala. Selamat datang alien ruang angkasa dan dunia (yang hampir) kiamat!
Bella, Edward, Jacob, dan teman-temannya (dan musuh-musuhnya) tampil terakhir kali di bioskop pada November lalu dengan “Breaking Dawn – Part 2” dan Hollywood pada saat ini sedang berusaha mencari tahu film apa yang akan menjadi “Twilight berikutnya”.
Pesaing terakhir ini bisa jadi juga akan digemari oleh Twi-hard (penggemar twilight) karena film tersebut merupakan karya dari pengarang buku “Twilight” sendiri, Stephenie Meyer.
“The Host” merupakan karya Meyer yang lebih ambisius karena diadaptasi dari kisah romantis di “Twilight” antara kedua makhluk yang berbeda. Kali ini ceritanya di dunia masa depan suram (ala “The Hunger Games”) yang lenyap akibat invasi makhluk asing.
Cerita ini memiliki kisah mitologi yang lebih rumit dibandingkan pendahulunya karena bercerita tentang sebuah ras parasit alien, yang disebut Souls, yang mengubah hampir seluruh makhluk bumi yang sebelumnya penuh kedamaian menjadi robot tanpa emosi.
Salah satu Soul, yang dikenal dengan nama “Wanderer” menemukan bahwa inangnya, seorang remaja putri bernama Melanie Stryder, tidak mau bekerjasama dengan Master Plan, dan segera makhluk asing itu mulai bersimpati pada perlawanan manusia... dan jatuh cinta dengan kekasih Melanie, Jared (kisah cinta segitiga yang lebih cerdas dan berliku-liku dibandingkan dengan “Twilight”).
Novel “The Host” pertama dipublikasikan pada Mei 2008, dan lebih baik daripada buku “Twilight” mana pun: lebih percaya diri, lebih imajinatif dan tidak aneh dalam penggambaran seorang perempuan penurut yang membutuhkan kekuatan supernatural (baik vampir atau dalam kasus ini, alien) untuk menunjukkan arah yang benar (atau salah).
Tentu saja, setelah menjadi pencerita yang menghibur dengan “Twilight”, Stephanie berkembang menjadi penulis yang baik. “The Host” terbebas dari belenggu cerita seri yang dibuatnya sendiri dan berhasil memanjakan ide terliarnya. Novel itu juga dapat menjadi film yang cukup bagus... jika diserahkan kepada orang yang tepat.
Cuplikan pertama untuk film adaptasi novel “The Host” itu tersingkap Maret lalu sebelum ‘Hunger Games” (tentu saja), menampilkan lebih dari sekadar mata Saoirse Ronan yang kerasukan. Nantinya, peserta panel “Breaking Dawn – Part 2” di San Diego Comic-Con pada Juli akan menikmati versi panjang film itu, yang menjadi penampilan yang mengagumkan, tetapi sarat kumpulan adegan membingungkan yang dibintangi oleh Ronan sebagai Melanie, Max Irons sebagai Jared, Jake Abel sebagai manusia pemberontak Ian O’Shea, dan mungkin yang paling diingat, Diane Kruger sebagai Seeker jahat.
Trailer: "The Host"
Foto-foto baru “The Host” sungguh menekankan sudut romantis karena menampilkan Ronan dan Irons berpelukan dengan menggairahkan sementara pemain pendukung lainnya (termasuk William Hurt berperan sebagai paman Melanie yang aneh, Jeb) melintasi padang gurun. Poster film itu juga berperan serta dalam menceritakan perjalanan kepahlawanan yang hebat, menegaskan bahwa penonton akan mengikuti karakter dan “Memilih untuk Percaya,” “Memilih untuk Berjuang,” dan tentunya “Memilih untuk Jatuh Cinta.”
Film itu akan menentukan apakah sutradara Andrew Niccol, yang dapat dengan sukses melambungkan fiksi ilmiah (“Gattaca”) atau membuatnya hancur dan terbakar (“In Time”), bisa sepenuhnya mewujudkan keinginan Stephanie Meyer menjadi film yang bagus secara keseluruhan.
Tetapi, seperti “Twilight”, ada sedikit keraguan bahwa penggemar “The Host” akan peduli apakah film tersebut benar-benar merupakan sebuah film bagus atau tidak.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !